MENEMUKAN SOSOK INDONESIA
Setelah 5 tahun
lebih soherto tumban , dapat dikatakan pemerintah masih berjalan dilambat. Prahara
dan krisis seakan enggan menjauh . Bahkan asalah bertamba, mulai dari krisis
ekonomi, politik , eamanan sosial, sampai ancaman terorisme global, sampai
kapan sengsara?
Menemukan kembali
sosok indonesia, namun sosok Indonesia sulit dirumuskan sosok Indonesia tak pernah tetap dan selalu
dalam kopnstruksi. Ada saat emas seperti aawal-awal tahun orde baru ada pula
saat jatuh (kacau balau)atau jalan tak ada “ujung”.
Efektivitas pemerintah
Indonesia diasia timur hanya lebih baik dari Laos. Peringkat indeks pembangunan
manusia dunia menempati peringkat ke-110. Merajalelakan korupsi menempatkan Indonesia
dalam kelompok negara jauh dibawah rata-rata negara miskin. Kualitas hidup
negara Indonesia diukur dengan UMR (upah minimum regional) lebih dari 50%
rakyat indonesia dibawah rata-rata kemiskinan.
Negara Indonesia
dicitacitakan adalah negara yang yang berarti akuntabel, tidak dalam arti otoriter
atau pemimpin yang kuat. Modelnya adalah dikembangkannya civil sosiety. Campur tangan pemerintah yang
berlebihan harus ditentang. Negara yang kuat harus bebas daro fanatisme yang
berlebihan dan kekerasan, bebas dari ideologi yang memecah belah dan akses
kearah perkembangannya dapat berjalan lancar. Contohnya negara swiss yang tidak
mempersalahkan siapa pemimpinnya .
Sosok Indonesia yang
terbayangkan adalah demokratis yang memiliki civity dan berkeadilan sosial
maupun politik yang tidak bisa dihasilkan dalam semalam, tetapi melalui proses
jatuh-bangun.
Ada
sebuah cerita kisah Alexander Agung saat ia akan
meninggal .Kerajaannya begitu luas ,sementara pemimpin dalam arti sebenarya
hanya satu orang ,yakni dia sendiri .Beberapa jendela yang berjongjkok
disekitar tempat tidurnya bertanya ,”akan diserahkan kepada siapa
kekuasaannya?”ia menjawab “akan diserahkan kepada yang kuat “Timbullah chaos
yang luar biasa karena maisng-masing jenderal merasa dirinya paling kuat dan
haus kekuasaan .
Begitu pula indonesia
,kendati kekuasaan milik pemerintah sebenarnya adalah milik kolektif ,yaitu
rakyat atau bangsa indonesia karena yang mempertahankannya dan yang bertanggung
jawab adlah rakyat. Selain itu tidak menyiapkan kades pemimpin secara kolektif,
meskipun tidak ada pemimpin yang sebaik pemimpin yang sekarang atau sebelumnya.
Indonesia adalah
milik semua bangsa Indonesia.Tidak ada satu orang atau kelompok yang memiliki Indonesia.Tidak
ada manusia yang tidak bisa dipersiapkan. Memang , proses persiapannya memakan
waktu cukup lama .
Untuk itu diperlukan
pendidikan yang seluas-luasnya, cepat, dan murah. Bukan hanya sekedar praktis disekolahan.