Senin, 01 Juli 2013

PENGUSAHA KECIL YANG SUKSES DARI USAHA "TUKANG SAPU"

MAKALAH
SEORANG PENGUSAHA KECIL YANG SUKSES DARI USAHA “TUKANG SAPU”











Disusun oleh:
Nama : Erfina Sinarta Hutagalung
Kelas : 2da01
Npm : 42211329

  

                                      UNIVERSITAS   GUNADARMA                                                                   FAKULTAS EKONOMI


1.                PENDAHULUAN
1.1.       LATAR BELAKANG
Kesuksesan yang diawali dari nol sangatlah susah untuk mengembangkannya hingga menjadi orang yang sukses, banyak hal-hal yang harus dipikirkan bagaimana agar tujuan yang dicapai bisa tercapai. Kemampuan yang akan dimiliki harus yang benar-benar siap dan harus lebih berusaha dimana untuk menjalankan usaha tersebut dapat menghadapi segala tantangan dan butuh kesabaran.Dengan demikian  usaha tersebut dapat semakin berkembang.
Kesabaran yang banyak sangatlah  membuat kita didlam berusaha dapat membangkittkan semangat yang kuat  untuk selalu  maju, dan satu lagi harus diikuti dengan doa.
Dalam meraih sebuah impian  harus dengan penuh keinginan yang kuat dan memiliki impian.
Begitulah sosok TRI yang memulai usahanya yaitu berjualan  sapu, dia dengan begitu semangat dan tak pernah putus asa didalam mencapai impiannya.




1.2. RUMUSAN MASALAH
Banyak masalah-masalah yang dihadapi pak Tri di saat memulai usahanya yang dimulainya dari nol.Masalah-masalah tersebut, misalkan:
a.       Pak Tri harus memikirkan dulu modal untuk menjalankan usaha tersebut.
b.      Pak Tri harus menanggung rugi jika jualannya tidka begitu banyak yang laku.
c.       Mencari tempat yang banyak dikunjungi orang, dan juga membayar pajaknya.
Akan tetapi itu semua tidak membuat pak Tri patah semangat karena berjualan butuh kerja keras yang banyak, dan menurud pak Tri berjualan sapu adalah pekerjaan yang melelahkan tetapi dapat banyak mendapat hikmat dan pelajaran serta ujian, hanya butuh kesabaaran didalam menjalankannya.
Solusi-solusi yang dilakukan pak Tri untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi adalah:
a.       Yang pertama berserah penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      Tidak memikirkan hal-hal yang membuat semangat pak Tri turun dan selalu berpikir positip.
c.       Jujur didalam menjalankan usaha


1.3. TUJUAN
Ada satu hal mengapa usaha kecil ini dilakukan oleh sosok Tri yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Masalah-masalah yang dihadapi oleh pak Tri bukan suatu hal yang membuat dia mundul akan tetapi justru dengan masalah yang dihadapinya membuat dia semakin maju karena masalah tersebuat dijadikan sebagai alat untuk dimana dia bisa lebih berpikir keras lagi guna mendapat ide baru untuk menjalankan usahanya  ini.
Semua perjalananya berjualan sapu, dia melakukan dengan sepenuh hati dan sangat tulus dan tidak pernah putus asa, sebab  dia tidak melihat fisiknya yang begiut sederhana akan tetapi dia bahkan mensyukurinya dan berusaha mejdai yang lebih baik lagi dari apa yang saat ini didapatnay.


PEMBAHASAN
1.      9 Aspek
a.       Peluang usaha baru
Berusaha adalah hal yang sangat besar peluangnya untuk meraih kesuksesan. Hal inilah yang membuat pak Tri selalu berusaha didalam mencapai tujuannya.Ia mengawali langkahnya di dunia usaha dengan menjadi pedagang aksesori kaki lima. Ulet dan tekun membuat usahanya terus berkembang, dan bukan hanya usaha itu juga Tri pernah menjadi kuli, Tri kini pengusaha dengan omzet ratusan juta. Pepatah lama yang menyatakan "hidup seperti roda berputar" tampaknya berlaku bagi Tri Sumono.Berawal dari menjadi kuli bangunan hingga tukang sapu, kini Tri sukses menjadi pengusaha beromzet ratusan juta rupiah per bulan.
Usaha yang dilakukan oleh pak Tri bukan hanya sekali berusaha lagi bahkan dia tak pernah putus asa untuk menjalankan usahanya meskipun hanya usaha kecil-kecilan, akan tetapi dengan kerja keras yang banyak impiannya pu sudah mencapai sempurna dan dia selalu bersyukur ata apa yang didaptnya saaat ini. Lewat perusahaan CV 3 Jaya, Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina. "Saya juga aktif jual beli properti," katanya.Saat ini dia begitu menikmati apa yang sudah didapatnya saat ini.
b.      Pembiayaan
Modal yang digunakan pak Tri didalam memulai usahanya adalah  sebesar Rp.3.500.000, dari modal sedikit ini dia tidak pernah merasa tidak cukup dan selalu mensyukurinya.
Dia memulainya tidak begitu mudah  seperti  yang dibayangkan, dia bahkan mendapat banyak rintangan, masalah-masalah, akan tetapi dia terus maju dan lebih bergiat lagi. Segala cara ia tempuh untuk mencapai impian yang sudah lama di idamkannya.Dan karena ketekunannya bahkan dia merasa lebih puas akan jerih payah yang dijalaninya dengan sendirian yang selalu pasrah dan berserah kepada sang pencipta.






c.       Pemasaran
Tempat pemasaran yang dipilih oleh pak Tri pertama adalah di GBK(Gelora Bung Karno), dia mengawali usahanya dengan berjualan assesoris, karena tempat tersebut di pikirnya akan dapat membuahkan hasil yang lumayan akan tetapi tidak begitu sukses dari usahanya tersebut dan dia tidak tinggal diam dia tetap berusaha sekuat kemampuan yang dimiliki.
Dia juga mencoba memasarkan produknya yaitu sebagai tukang sapu di daerah  ciledug dai lebih memilih di pasar karena bisa menjual sapu kepada orang yang sedang belanja.

d.      Kepemilikan
Usaha ini dia tidak mengikuti siapa pun, Tri lebih memilih berdiri sendiri  daripada harus tergantung kepada alm. Ayahnya yang dulu berjualan  makana padang dan juga kakak2nya yang mengikuti jejak ayahnya jadi pak Tri sangatlah beda dengan kakaknya, dia lebih sedang dengan ide nya yang dibuat ssendri karena baginya ide tersebut dapat menjadi inspirasi nya untuk menjalankan usaha tersebut.
Setelah pak Tri sukses dengan usahanya ini, akhirnya dia dapat mempekerjakan 15 orang tenaga kerja dimana untuk bekerja sebagai  pembuat sapu, pak Tri tidak pilih-pilih untuk mempekerjakan orang di dalam usahanya dia lebih memilih orang yang pengangguran karena jika usahanya dapat berkembang lagi maka dia akan menambahkan beberapa orang lagi untuk bekerja di perusahannya, jika dia lebih memilih orang yg pengangguran bekerja  diperusahaanya maka bisa membantu mengurangi para pengangguran yang menurudnya itu sangat penting harus saling berbagi.

e.      SDM (sumber daya manusia)
Pak Tri berpikir bahwa usaha yang di kembangkannya ini sangat berguna bagi manusia, jangankan hanya karena dia menjadi sukses tapi perlu di pelajari dari apa yg telah dilakukan pak Tri untuk menjadi orang yang sukses.Dari usaha keras, kerja keras, dan yg paling penting jangan menyerah dan selalu berserah kepada maha pencipta.
Maka apapun yang ingin di capai pasti bisa berhasil.

f.        Organisasi
Dimana pun kita ingin berusaha jangan kita jauh dari yang namanya organisasi karena dimana kita berorganisasi dengan yang lain maka ide-ide baru yang tak terduka pasti  muncul, dan kita pun akan terasa terbantu oleh karena adanya organisasi bisa saling bertukar pikiran. Itulah yang saat ini dilakukan oleh ak Tri dia selalu berorganisasi dengan perusahaan yang lain guna mendpat ide baru yang mungkin nantinya bisa dia kembangkan. Keramahan dalam begaul tidak lepas dari sosok pak Tri karena jika banyak bergaul dengan dan ramah terhadap lingkungan akan sangat menguntungkan usaha kita.







g.       Kepemimpinan
Didalam dunia bisnin keterampilan mengarahkan itu sangatlah penting dan memang harus dimiliki oleh seorang usahawan, begitulah sosok pak Tri yang memiliki kepemimpina yang sangat baik dan patut diteladani.
Didalam mengarahkan tugas-tugas dan juga masukan-masukan dia arahkan begitu baik dan rendah diri, dia sangat menghargai para pekerjanya dan tidak merasa sangat berkuasa karena itu akan membuat usaha tersebut berjalan tidak teratur dan tak terkendali. Pak Tri yang begitu ramah, sopan, dan gaya penyampaian nya pun kepada pekerjanya dia sampaikaan dengan penuh  bangga dan yakin bahwa pekerjanya adalah orang-orang yang dipilihnya mampu menjadi orang yg dapat berusaha.
Pak Tri selalu memberikan arahan kepada pekerjanya sebelum memulai  pekerjaannya, mengajarkan hal-hal apa saja yang akan mereka lakukan agar asemua dapat berjalan sesuai dengan rencana yang di buat.

h.      Evaluasi usaha
Ingin memulai usahanya terlebih dahulu memilih tempat dimana produk yang akan di pasarkan mendapatkan hasil yg sempurna, Trik yang dipakai oleh Pak Tri adlah sebelum dia memasarkan produknya ke tempat lain dia terlebih dahulu melihat  keadaan sekitar tempat apakah dapat di pakai sebagai penyaluran barang yang akan di berikan atau tidak. Dengfan demikian produk yang akan di kirimkan dapat berjalan sesuai dengan  yang diinginkan.
Tempat adalah salah satu terpenting bagi pebisnis karena tempat tersebut dapat memperkenalkan produk kita kepada yang lain dan mungkin ada sebagian orang akan mencari asal-usul produk tersebut dan begitulah dengan selanjudnya.

i.         Pengembangan  usaha
Perlu diperhatikan juga bahwa di dalam berusaha  harus ada ide-ide baru yang dapat diperkirakan  bisa berkembang, bisa saja dengan menambahkan  produk lain dan juga menambah tempat dimana kita harus manjalankan usaha tersebut dengan tujuan agar dapat  mengambil hasil yg mungkin dapt menambah penghasilah dari usaha yang pertama. Begitu juga dengan pakmTri yang mendirikan usahanya de beberapa tempat  agar usahanya dapat dikenal banyak orang.














2.       Analisis keberhasilan
a.       Kebutuhan pokok
Dari berbagai lini usahanya itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Pria kelahiran Gunung Kidul, 7 Mei 1973, ini mengaku tak pernah berpikir hidupnya bakal enak seperti sekarang, bahkan dia sanggup menyekolahkan anaknya yang ke dua di luar negri karena berkat hasila yang di usahakan selama ini. Dan dia juga dapat membanntu paara pengaangguran dan memberikan pekerjaan sebagi pembuat sapu di pabrinya, guna mengurangi tingkat pengangguran di jakarta ini dan juga pak Tri juga merasa iba dan kasihan karen ajika mereka tidak mendapat pekerjaan apa yang akan di pakai untuk membutuhi kehidupan mereka setiap hari.

b.      Hutang
Di awal memulai usahanya berjaualan sapu dia meminjam uang kepada kakaknya sebesar Rp.5.000.000,  untuk digunakan sebagai modal usahanya dan juga digunakan sebagai  usaha lain yaitu modal  untuk assesoris, dan tidak nyangka berkat kerja keras pak Tri sedikit demi sedikit usahanya dapat berkembang walaupun tidek untung besar akan tetapi dia sangat mensyukuri  itu karena sajauh ini dia mendapat hasil dari jerih payanya selama ini dan sekarang menjadi orang yang sukses.
Setelah dia mendapat uang yg lebih banya lagi segala hutang-hutangnya yg dulu dipinjam dari beberapa orang dapat dibayarkan dan berkat Tuhan.

c.       Manfaat
-          untuk orang lain
Dapat membantu para pengangguran yang butuh pekerjaan tersebut, dan juga sebagai panutan bagi orang yang belum mengenal apa hasil dari kerja keras.
-          Untuk keluarga
Tidak lagi mmempersulit kebutuhan keluarga, dan dapat menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi  dan mengajarkan, mendidik anak-anaknya gar di dalam berusaha itu haru penuh dengan kerja keras.

d.      Gaya hidup
Bisa dikatakan sangat drastis perbedaannya dari yg masih memulai dengan yang sudah sukses, dimana saat memulai sangat banyak masalah-masalh, tantangan yang akan dihadapi untuk mencapai impian tersebut. Gaya hidup pak Tri sekarang sudahlah sangat berbeda, dulu beliau bertempat tinggal di ciledug dengan rumah yang seadanya dan sekarang dengan hasil  jerih payah yang didapatnya sekarang beliau telah membangun rumah yg begitui sempurna dan sekaran tiggal di jaktim yg kebetulan tetanggaan dengan saya. Mobilny dua yg bru dibeli  dann motor 2 buat ank-anaknya yg di pakai kesekolah sangatlah mengagumkan.





3.       Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Untuk memulai usahapu dari memulai darimana pun kita harus sellau optimis didalam menjalankan sebuah usaha jangan terlebih dahulu memikirkan hal-hal yang negatif, karena itu akan membuat semangat kita dan keinginan kita untuk maju akan terhalan. Yang perlu adalah kita harus selalu percaya diri bahwa kita akan mampu untuk melakukannya.


Saran
Selalulah berusaha jangan putus asa jikapun kita mengalami kagagalan berulang-ulang kare bisa saja dari kegagalan itu sebuah pelajaran baru untuk kita agar tetap maju.

http://majalahinovasi.com/kisah-pengusaha-sukses-dari-modal-nol/






ORANG BATAK YANG SUKSES DENGAN USAHA BATIK PEKALONGAN

ORANG BATAK YANG SUKSES DENGAN BATIK PEKALONGAN






Jugia Boru Marpaung. Mendengar nama itu mungkin tak terpikirkan jika wanita ini pengusaha batik Pekalongan. Bukan Anda saja yang terkejut, Presiden Susilo Bambang yudhoyono pun heran ketika mengetahui pebisnis batik Jawa ini keturunan Batak.

Ini adalah pengalaman yang sangat menarik bagi Jugia ketika
booth-nya dikunjungi Presiden dalam satu pameran di JCC, pertengahan tahun lalu. “Waktu itu Presiden menanyakanneng ndi Jawane?” ujar Jugia menirukan SBY, kepadaVIVAnews.

Jugia menjawab kalau dia bukan Jawa. Pada saat itulah Presiden menyampaikan rasa salutnya kepada Jugia yang merupakan orang Sumatera Utara. “Ini bagus buat memotivasi orang Jawa, orang Batak saja bisa melestarikan budaya Jawa, masa orang Jawa tidak bisa,” katanya lagi, menirukan SBY.

Perempuan kelahiran Medan 28 Juni 1963 ini memulai bisnis batik tulis Pekalongan sekitar 5 tahun lalu. Saat itu untuk memulai bisnisnya Jugia harus rela mengeluarkan modal setiap minggu Rp16 juta untuk keperluan produksi. “Waktu pertama kita ga bisa langsung jual, jadi kita kumpulkan dulu sampai ada 200 pieces,” ujarnya.

Pada awalnya perusahaannya yang diberikan nama Art@ Batik ini hanya membuat batik tulis saja, namun seiring berjalannya waktu ia ikut memproduksi batik cetak. 

Ide untuk berbisnis batik ini datang dari ibunya yang selalu memakai batik ke mana pun pergi. Saat ia masih muda pun, ibu Jugia selalu menyarankan anaknya memakai batik. Dari situ lah ia berpikir untuk mengembangkan usaha batik ini.

“Kalau saya berjualan batik, sampai saya tidak ada pun usaha ini akan terus berjalan karena akan ada yang memakainya,” ujar Jugia.

Modal usahanya ini diperoleh dari suaminya yang bekerja sebagai kontraktor. “Dalam dua tahun pertama merintis usaha, mungkin saya sudah habis sampai Rp2 miliar,” ujarnya. 

Jugia sempat hampir patah arang atas usahanya ini. Ia terus menerus melakukan pendekatan pasar dengan mengikuti berbagai macam pameran, walau nasib baik belum berpihak padanya. “Mungkin ada tiga kali pameran batik saya tidak ada yang membeli,” ujar dia.

Nasib pabrik batik Jugia mulai berubah kekita ia bertemu dengan  Yultin Ginanjar Kertasasmita dari Yayasan Batik Indonesia. Ibu Ginanjar inilah yang menawarkan masuk dalam asosiasi. Dari situlah ia terbantu, khususnya dalam hal pemasaran.
Karena masuk asosiasi, sekarang, produknya selalu ditaruh di daerah paling depan, sehingga orang yang lewat lebih banyak dan potensi pembelinya lebih besar.
Tak cuma masuk Asosiasi dan mengikuti pameran-pameran, Jugia juga terus mencari jaringan pemasaran sendiri, salah satunya dengan Sogo. Kerjasama ini menggunakan sistem berbagi keuntungan.

Sogo lah yang membantu penjualannya di saat sulit. “Saat ini pendapatan bersih saya dari Sogo sudah mencapai Rp30 juta per bulan,” katanya.

Jugia sedang mencari celah memperluas pasar ke luar negeri. “saya sedang meminta bantuan dari Kementrian Perdagangan,” ujarnya. Jugia mengakui belum mempunyai pasar di luar negeri. Sesekali ia di luar negeri hanya mengikuti pameran.

Di pabrik batik Pekalongan, ia memperkerjakan 62 karyawan. Jumlah ini menurun dari jumlah karyawan awalnya yang mencapai 82 orang. Ini wajar karena efisiensi setelah ia mulai menjual batik cetak.

Saat ini kisaran harga kain batik tulis produknya relatif mahal, Rp3 juta ke atas. Ini bergantung pada desain dan kesulitannya. Untuk batik cetak atau pakaian batik cetak dijual bervariasi dari Rp700 ribu hingga jutaan rupiah.

13 pertanyaan mengenai usaha sukses
1.      Kapan ia mulai usaha, dimana, dan usaha yang sama?
Jawab: Jugia memulai usahanya sebagai pembatik pekalongan sekitar 5 tahun, dia memulai bisnisnya dipasar2 yang banyak didatangi orang, dan juga pameran2 yang ada dipasar juga diikutinya.Ide untuk mengembangkan usaha batik ini didapatnya dari ibunya sendiri karena sejak kecil Jugia sudah dibiasakan oleh ibunya memakai batik dan akhirnya ibu Jugia pun mempunyai ide agar Jugia mengambangkan usaha batik.
2.      Apakah ia mengembangkan usahanya dengan usaha mandiri?
Jawab: Ia, dia hanya mendapat ide saja dari ibunya dan yang mengembangakn usaha ini hanya dia sendiri.
3.      Sumber modal awal usahanya adalah dana sendiri atau dana dari luar. Sebutkan berapa jumlah modal usanya.
Jawab: Dana dari luar: Modal petamaya dia dibantu oleh suaminya sendiri yang bekerja sebagai kontraktor sebesar 10.000.000.
4.      Dimana ia pada saat awal memasukkan produknya?
Jawab: Pada awal pemasaran ia mencoba untuk memperkenalkan alias menjual produknya dipameran2 yang sering ada di pasar, akan tetapi usahanya itu tidak begitu laris.
5.      Produk yang dijualnya smakah dengan yang pertama?
Jawab: Ia , produknya hanyalah batik yang dari permulaan hingga sampai ia sukses dari produknya tersebut.
6.      Siapa pemilik usaha tersebut saat awal hingga sekarang?
Jawab: Dari awal hingga sampai sekarang ini masih hanya Jugia orang sebagai pemilik batik pekalongan.
7.      Apa bentuk kepemilikannya?
Jawab: Tidak memiliki bentuk apapun, karena usaha ini terbuka barang siapa yang ingin mau bekerja sebagai pembatik.



8.      Berapa banyak tenaga kerja dari awal hingga sekarang?
Jawab: Pekerja awal ia memiliki 82 orang pekerja akan tetapi setelah beberapa lama karna ia mengubah bentuk usahanya menjadi penjual batik cetak sehingga pekerjanya berkurang menjadi 62 orang karyawan dan itu sampai sekarang.
9.      Apakah ada sistem manajemen sampai sekarang ?
Jawab. Tidak ada
10.  Apakah ada ditunjuk sebagai ketua / sebagai koordinator dalam kegiatan usaha. Bagaimana cara penunjukannya ketua/ koordinator tersebut?
Jawab: Tidak ada, Jugia hanya sendiri sebagai ketua beserta koordinatornya yang untuk bertanggung jawab dalam usaha ini.
11.  Apakah ada penghaargan yang dicapai dari usaha tersebut?
Jawab: Tidak ada, akan tetapi usaha Jugia ini menarik perhatian presiden republik indonesia dengan usaha yang didirikan oleh Jugia, Presiden salut dengan usaha betik Jlia karena tidak hanya sebagai pembatik akan tetapi dia bukanlah orang jawa atau berasaldari jawa, akan Tetapi Julia adalah orang batak yang dengan kemauan bekerja keras dia dapt sukses dari usaha batik ini.
12.  Menurud anda apakah usaha tersebut termasuk usaha sukses dengan menggunakan 7 aspek?
Jawab: ia
a.       Menentukan tujuan besar yang hendak dicapi
b.      Membuat dafta ide usaha
c.       Nilai kemampuan pribadi
d.      Memuat visi dan misi bisnis
e.       Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
f.       Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha sudah berhasil
g.      Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?



13.  Menurud anda apakah usaha tersebut dapat bertahan lama?
Jawab:ya, karena batik sangatlaha perlu bagi keragaman dan keterrampilan berpakaian bagi para pekerja maupun usahawan, karena batik juga suatu tradisi yang banyak digunakan adat jawa maka itu pastilah dpat berkembang sebab batik tidak pernah tidak dibutuhkan bahka dicari banyak orang apalagi batiknya memiliki carak  dan bentuk yang menarik akn membuat laris dimanapun. Begitu juga usaha yang dibuat oleh Jugia, dia membuat usaha yang tepat.