Senin, 18 November 2013

PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN



MAKALAH

PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN





Disusun Oleh:
                            Nama         : Erfina Sinarta Hutagalung
                            Kelas          : 3da01
                  Npm           : 42211329


BAB.1
1.                PENDAHULUAN

1.1.            LATAR BELAKANG
Sebutan “Manajer” bukanlah sebutan hal lain lagi bagi suatu perusahaan, dimana manajer sangat berperan penting didalam suatu organisasi perusahaan karena manajer adalah tombak dari keberhasilan.Salah satu tugas atau peran seorang manajer adalah memberikan solusi pada suatu konflik yang sedang dihadapi perusahaan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin , seperti dalam bidang: Teknologi, bisnis, manajemen, serta kepemimpinan.Menjadi seorang manajer bukan perkara mudah, perlu bertahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat  menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil, namun tidak semua manajer itu bekerja selayaknya seorang manajer, ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apabila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adlah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahannya.











 1.2.    PEMBATASAN MASALAH
Penulisan  makalah ini hanya mengenai tentang “Peranan Manajer Dalam Pengelolaan manajemen Informasi Perusahaan” dan hal-hal yang terkait didalamnya tanpa menghilangkan esensi permana fungsi manajer itu sendiri.

1.3.            TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sabagai berikut:
a.       Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah sofskil
b.      Sebagai bahan bacaan  dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

1.4.            SISTEMATIKA PENULISAN
a.         Bab I Pendahhuluan
Dalam bagian ini penyusun memaparkan beberapa pokok                             permasalahan yang berhubungan erat dengan permasalahan utama.
b.      Bab II Pembahasan
Dalam bab ini akan membahas peranan manajer dalam pengelolaan manajemen dalam perusahaan.
c.       Bab III Kesimpulan
Dibagian ini saya akan menyimpulkan beberapa hal yang menjadi pembahasan dari makalah ini.










BAB. 2
2.                PEMBAHASAN
2.1.            PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN  INFORMASI MANAJEMEN DIPERUSAHAAN
2.1.1        Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan juga mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang di pegangya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada  perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar bioasanya memilki beberapa orang manajer umum yang bertanggung jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajemen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajemen dan stap ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yng berada diluar perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya, para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan pemerintahan akan menerima laporan pajak.
2.1.2        Peran Seorang Manajer Dalam Sebuah Organisasi
Didalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahan tersebut tidak berjalan dengan baik, walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya lengkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu manajer sangatlah vital. Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh sja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baok, dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawwahi, dna akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri, agar perusahaan tidak menjadi koraban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memilki ciri2 kepemimpina yang komunikatif Yaitu :
a.       Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karekter dari bawahanya, misalnya kemampuan kemunikasinya, keagresifannya dalam bertanya, kadar emosi bawahanya, dan pengetahuan tenatang suatu masalah, hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika manajer akan mendenagrkan dan merespon usulan atau apresisi yang disampaikan oleh bawahannya.
b.      Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahanya ter,asuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi, dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
c.       Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawanya yang menyampaikan pesan atau aspira, dan usahakan jengan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya, hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulannya.
Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi, kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi, motivsi adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukan sesuatu, ada konsep motivaasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu intristik dan faktor ekstrisik, faktor instrinsik meliputi minat pribadi, hasrat, keperluan memenuhi kebutuhan, dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain, promosi jabatan dan penghargaan.



Ada 3 cara yang umum dilakukan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu:
1.      Motivasi karena rasa takut
2.      Motivasi karena insentif
2.1.3        Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang menajer umum yang bertanggung jawab pada tugas berbeda-beda.
·         Tingkat Manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingakt menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jlh karyawan lebih besar di bagian bawah daripada dipuncak).Berikut adalh tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
a.       Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
b.      Manajer tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajemen pncak bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagia, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer devisi.
c.       Manajemen puncak (top manajement), dikenal dengan istilah executive afficer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh: top manajement adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
2.1.4        Peranan Manajer Dalam Organisasi Publik
Manajemen terutama dalam organisasi publik beperan dan berkenan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah dirancang oleh organisasi publik dpat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan afisien. Sisten sosioteknik  merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social dan intelektual atau pengetahuan dalam berorganisasi.
Sementara itu, menurud Hndry Mintzberg dalam buku manajemen prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan manajerial yakni:
a.       Perana antar pribadi
-          Perana sebagia tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan sosial, sebagai wakil organisasi yang bersangkutan).
-          Peranan sebagai pemimpin
-          Peranan sebagai pengubung(The Liason Role)
b.      Perana infomasional
-          Peranan sabagi pihak penerima (menerima informasi tentang pengoperasian sebuah perusahaan).
-          Peranan sebagai penyebar  berita atau informasi (menyampaikan informasi kepada bawahan).

BAB 3
3.      KESIMPULAN DAN SARAN
 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola konflik        dalam suatu organisasi itu sangan penting diantaranya:
  1. Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
  2. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan
  3. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
  4. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan
  5. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan dapat diselesaikan
dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum memutuskannya.
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa membawa perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan dan sifat pemimpin yang berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia bekerja untuk perusahaan yang sedang dijalankannya.
B. Saran
Selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang bisa menjadi            masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya yaitu :
  1. Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.
  2. Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan baik anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.
  3. Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan maka segera ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk tidak melakukannya lagi, dan jangan sampai terulang kembali.
  4. Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan, serta tidak sampai menurunnya kinerjanya.

PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN PERUSAHAAN MELALUI PERSAINGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG



MAKALAH

PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN PERUSAHAAN MELALUI PERSAINGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG




Disusun Oleh:
                            Nama         : Erfina Sinarta Hutagalung
                            Kelas          : 3da01
                   Npm           : 42211329



BAB.1
1.                PENDAHULUAN

1.1.            LATAR BELAKANG
Dijaman sekarang  ini persaingan sudah menjadi hal yang sangat sering kita dengarkan bahkan mungkin pernah kita jalani. Peraingan bisa terjadi diantara 2,3 atau banyak orang untuk mencapai tujuannya masing-masing, ada yang bersaing untuk mengembangkan usaha, ada juga ingin memenangkan sesuatu. Salah satu contoh persaingan yang sering terjadi yaitu disebuah organisasi di perusahaan, mereka bersaing untuk  membuat perusahaan tersebut dapat berkembang pesat. Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya.Bila kemudian perusahaan mampu menciptakan keunggulan melalui maka akan didapatkan keunggulan bersaing. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, keunggulan bersaing dipandang sebgai sesuatu yang dapat digunakan dalam atau sebagai strtegi perusahaan. Bersaing dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai keseluruhan, berasal dari banyak aktivas yang berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain , memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung penjualan. Sehingga keunggulan bersaing adalah suatu posisi yang msih dikerjakan organisasi sebagai upaya mengalahkan pesaing.Didalam persaingan ini sangat diperlukan sumber daya dan kapabilitasnya yaitu untuk memandang aktiitas ekonomi atau bisnis dari sisi pemanfaatan sumber daya dalam rangka membangun daya saing yang diarahkan kepada usaha-usaha menangkap berbagai peluang mengatasi berbagai ancaman dalam persaingan, sehingga dari kondisi ini dibangun strategi untuk menghambat para pesaaing berupa kesulitan untuk ditiru.








1.2.            PEMBATASAN MASALAH
Penulisan  makalah ini hanya mengenai tentang “peranan eksekutif dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka panjang” dan hal-hal yang terkait didalamnya tanpa menghilangkan esensi permana fungsi manajer itu sendiri.

1.3.            TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sabagai berikut:
a.       Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah sofskil
b.      Sebagai bahan bacaan  dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

1.4.            SISTEMATIKA PENULISAN
a.         Bab I Pendahhuluan
Dalam bagian ini penyusun memaparkan beberapa pokok                             permasalahan yang berhubungan erat dengan permasalahan utama.
b.      Bab II Pembahasan
Dalam bab ini akan membahas soal perana eksekutif dalam mengarahkan perusahaan dapat bersaing dengan
c.       Bab III Kesimpulan
Dibagian ini saya akan menyimpulkan beberapa hal yang menjadi pembahasan dari makalah ini.













BAB. 2
2.        PEMBAHASAN
2.1.  PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN PERUSAHAAN    MELALUI PERSAINGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG

I.                   PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN EKSEKUTIF
Menurut Siagian, eksekutif adalah seseorang yang menduduki jabatan kepemimpinan tertentu dalam suatu organisasi mempunyai hak dan wewenang menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan para bawahan itulah yang memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan operasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain eksekutif adalah manajer tingkat atas suatu organisasi, yang memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan.

B.     PENGERTIAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Menurut Turban, Sistem informasi eksekutif adalah merupakan sistem informasi yang berbasis computer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan eksekutif, dimana system ini menyediakan akses yang cepat dengan informasi yang tepat waktu dan akses langsung kelaporan-laporan pada tingkat manajemen.
 
C.     SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem informasi eksekutif adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu golongan strategis organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan. Penekanan dari sistem informasi eksekutif berada diatas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan interface pemakaian.
Sistem informasi ini sangat penting karena system informasi berbasis computer ini dapat memberikan informasi kepada eksekutif untuk mendukung pengambilan keputusan dalam hal menentukan strategi dan kebijakan organisasi. Disamping itu sesuai dengan dinamika bisnis dan persingan antar perusahaan yang ketat menyebabkan para eksekutif membutuhkan informasi yang cepat dan akurat.
Ada 4 tipe system dilihat dari tingkatan organisasi menurtut Loudon dan Loudon (2001,p37) ,yaitu :
a.      Operational- level system mendukung manajer operasional dengan mengawasi kegiatan dan transaksi dasar perusahaan.
b.      Knowledge –level system mendukung para pekerja dalam bidang pengetahuan dan data.
c.       Management-level system dirancang untuk pengawasan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan kegiatan administratif pada tingkat menengah.
d.      Strategic –level system membantu manajer tingkat atas menyelesaikan persoalan –persoalan strategis dan mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang, baik dalam perusahaan maupun dilingkungan luar perusahaan.

Loudon dan Loudon juga menjelaskan tentang kategori spesifikasi sistem ditinjau dari level organisasional dan nilai yang diberikan bagi peusahaan (2001,p36), yaitu :
-          Transaction Processing System (TPS), yang menyimpan dan memproses data hasil dari transaksi sehari –hari.
-          Office Automation System (OAS), yang berupa system elektonik formal dan informal yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan.
-          Knowledge Work System (KWS), yang membantu pekerja terdidik dalam menangani penciptaan dan pengintegrasian pengetahuan baru dalam suatu organisasi.
-          Management Informasi System (MIS), yang menyediakan informasi bagi manajemen , termasuk maneger dengan laporan-laporan atau online acces untuk melihat kinerja organisasi.
-          Decission Support System (DSS), yang menyediakan informasi bagi manajemen disuatu peusahaan untuk pengambilan  keputusan yang unik, terus berubah dan tak terstruktur.
-          Executive Informasion System (EIS), dimana manejemen puncak pada suatu perusahaan dapat memperoleh informasi untuk memandu atau mengarahkan keputusannya.

D.    KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Beberapa karakteristik system informs eksekutif menurut Turban (2001,p310),yaitu :
-          Drill down : merupakan salah satu kemampuan pada sistem informasi  eksekutif yang paling bermanfaat menyediakan detil informasi. Dengan tekhnik Drill Down, eksekutif dapat mengambil informasi yang lebih rinci sesuai kebutuhan.
-          Critical Success Factor : merupakan factor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dimana CSF tiap-tiap perusahaan berbeda-beda, dan factor-factor tersebut harus dijalankan dengan baik untuk pengembangan bisnis dan pencapaian tujuan perusahaan.
-          Status Access : dimana data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
-          Analysis: Eksekutif dapat memilih isi database, alat/program yang digunakan, dan hasil informasi yang diinginkan.
-          Exception Reporting : karakteristik ini didasarkan atas konsep management exception yang mengarahkan perhatian eksekutif kepada penyimpangan pada standar yang telah ditetapkan.

E.     PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system konseptual system fisik perusahaan adalah system lingkaran tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan  informasi umpan balik untuk ,enyakinkan bahwa tujuan-tujuan suatu perusahaan itu tercapai.
Perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkungannya.
“Lingkungan” merupakan alasan utama dari suatu perusahaan, perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.

F.      PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan , serta mengambil keputusan untuk mengalokasi sumber dayanya untuk mencapai strategi ini
Berbagai tekhnik  analisi bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

1.      Konsep Corporate Planning Dan Strategic Management

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis

·         Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
·         Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
·         Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
·         Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
·         Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
·         Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

2.      Manajemen Strategis, Kebijakan Bisnis, Dan Perencanaan Strategis

Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.

3.      KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI

Memandang informasi sebagai suatu sumber daya bukanlah sesuatu yang baru. Yang terjadi pada dekade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Topik-topik yand didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumber daya informasi. Manajemen sumber daya informasi (information resources management), atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Elemen-elemen IRM yang Diperlukan

Walau seorang peakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu set kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:

·         Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
·         Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area bisnis utama lain, seperti keuangan dan pemasaran.
·         Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi penambahan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
·         Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhakan untuk mencapai tujuan strategis. 
·         Rencanan strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencanan formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
·         Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahaankan pengendalian atas sumber daya tersebu.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
·         Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
·         Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
·         Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
·         Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
·         Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
·         Jangan bersifat defensive

4.      Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Teknologi Informasi

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif, diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.





BAB.3

3.      KESIMPULAN
Seorang manajer yang berkedudukan tinggi di dalam sebuah perusahaan, harus mampu untuk memimpin segala sesuatu yang ada di dalam perusahaan. Mampu  untuk menganalisa kedepan apa saja yang dibutuhkan perusahaan. Pemimpin yang bertanggung jawab atas tugas-tugas yang ada dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan menjadi maju dan juga seorang pemimpin juga harus menerima pendapat-pendapat/masukan-masukan dari bawahannya, sihingga ada kerja sama yang kuat antara pemimpin dengan bawahannya dan pastinya perusahaan pun dapat berjalan sesuai dengan apaa yang diharapkan oleh suatu organisasi tersebut.



Daftar Pustaka

Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay, (2007). Management Control System, 12th Edition, McGraw Hill.
Dinda Estika Asmarani , (2006) . Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan Dalam Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing , Universitas Diponegoro Semarang.
Mudrajad Kuncoro, Ph.D. Strategi (Bagaimana Meraih keunggulan Kompetitif). Erlangga
Purwanto, Iwan. (2006). Manajemen Strategi, CV, Yrama Widya. Bandung